Yudha menelan ludah kesusahan. Menatap Alina dengan penuh permohonan. "Sayang, kamu bercanda kan yang pernah mengatakan akan menghukumku?" "Nggak! siapa bilang bercanda. Lagian aku tuh udah curiga sejak tahu Mas Yudha punya banyak duit. Sudah aku pancing-pancing tetep aja nggak mau ngaku. Malah bilang baru dapat warisan sampai bisa ngebeliin mobil milyaran. Tak aduin ke ayah loh kalau Mas Yudha jual tanah warisan." Yudha cengengesan mengusap tengkuknya. "Palingan Ayah sama kamu juga udah sekongkol, kan? Ayah tau kamu kerja di sini tapi nggak ngasih tau aku. Kamu juga sayang. Kenapa nggak pernah bilang ke aku kalau kerja di sini." "Mas Yudha juga nggak nanya. Ya aku ngapain juga kasih tau. Dikiranya pamer lagi." Yudha mencebikkan bibirnya. "Mana kamu juga cuma bilang kerja di butik Er