Selembut Mungkin

2908 Words

Felora tersenyum kemudian tangannya terulur menyingkirkan wajah Sagara, “hentikan sayang, bikin salting banget sih ditatap begitu!” keluhnya. Sagara terkekeh, justru meraih tangan Felora dan membawanya ke bibir, menciuminya, “pagiku lebih menyenangkan, bikin semangat karna ada bidadari yang jadi penghuni tetap hatiku.” Felora memutar bola matanya, Sagara langsung menyerangnya dengan banyak ciuman. “Sudah, kita bukannya mau lihat rumah uhm?” “Oh iya, lupa... kamu sih...” sambil tersenyum jahil. “Ih, aku enggak berbuat apa-apa juga!” tidak terima. Sagara menyengir, “kamu memang enggak berbuat apa-apa, tapi berhasil bikin aku lupa sama segalanya, maunya fokus ke kamu saja. Berdua-duaan terus...” Felora baru akan mencebikkan bibir, Sagara sudah mencuri satu kecupan lembut. Tepat pon

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD