Sagara memegang kue berukuran kecil, tidak terlalu besar. Menghidupkan lilinnya kemudian memasuki kamar, dia duduk di sisi ranjangnya sembari menatap lurus pada Felora yang masih terlelap. Tepat tengah malam, angka dua puluh dua di atas kue itu bertanda usia tepat Felora tahun ini. Satu tangan tetap memegangi, tangan lain mengusap lembut sisi wajah istrinya, menunduk mencium pipinya kemudian ia berbisik, “Hei, Chocolate girl... Happy Birthday...” Berulang-ulang membisikkan ucapan selamat ulang tahun hingga perlahan Felora terusik, kemudian kelopak matanya terbuka. Sagara menegakkan punggungnya, dan memegangi kuenya dengan kedua tangannya. Pertama kali yang Felora lihat lilin angka dua-dua yang hidup. Sudut bibirnya langsung tertarik membentuk senyum yang bahagia, “hm...” kemudian dia