Tiga Puluh Tiga

1543 Words

Minggu (16.03), 11 April 2021 ----------------------- Perlahan Razita duduk di tepi ranjang, tempat Adam sedang terbaring dengan mata terpejam. Mata Razita memperhatikan lekat sosok sang suami, mencari-cari apa ada yang berbeda. Sepertinya tidak ada selain wajah Adam yang pucat. Mata Razita berkaca-kaca ketika ia mengulurkan tangan untuk menangkup pipi Adam. Dia selalu benci melihat Adam dalam keadaan lemah seperti ini. Padahal biasanya lelaki itu selalu tampak kuat dan tangguh di mata Razita. “Rara?” Razita mengerjap, tidak sadar bahwa Adam telah membuka mata. Air mata yang menggenang di mata Razita membuatnya tidak bisa melihat dengan jelas. “Hai, Kak,” sapa Razita dengan suara parau. “Jangan menangis,” Adam berkata pelan seraya menumpangkan tangannya di atas tangan Razita yang ma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD