10 : Price to Pay

2078 Words

Aura mengantuk berat. Rasa ingin merebahkan diri di kasur jauh lebih besar dibanding niat belajar. Itu sebabnya alih-alih bersiap, Aura justru menarik selimut kemudian berbaring dengan nyaman. Kantuk membuat kemampuan berpikir dan tingkat kekhawatirannya menurun. Padahal menurut jadwal yang sudah ditetapkan seharusnya Aura sudah ada di kamar Diaz sekarang. Belasan menit kemudian, bunyi gedoran keras menarik Aura dari alam mimpi. Setelah beberapa detik mengumpulkan kesadaran sekaligus mencerna situasi, bergegas Aura bangun kemudian berlari membuka pintu. Diaz pelaku di balik gedoran tersebut. Bukan tanpa alasan dia melakukan itu. Diaz bukan tipe orang yang sabar, terlebih dia tidak suka dibuat menunggu. “A-aku ketiduran,” kata Aura tergagap, dia mulai gugup saat melihat tatapan tajam Diaz

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD