BAB 140

1247 Words

“Ya Bos, ada yang bisa dibanting?” Rico menjawab panggilan Gio dengan gaya santai seperti biasanya. [Gaji lo aja yang gue banting, mau? Mayan dah dibanting 50% bisa gue sumbangin ke korban bencana alam.] “Ampun Bos! Ada apa nih telepon, padahal jarak kita nggak ada seratus meter?” Rico yang saat ini berada di dapur melongok, mengintip Gio di atas, di ruang kerjanya. Restoran belum ramai karena belum jam makan siang. [Panggilin Yola dong, suruh naik.] “Yola doang?” gurau Rico. [Ya sekalian lo juga ikut, ajak juga Hani, Wanda, Vania, Hans, Nayla, kang parkir, kang ojek payung, kang bakso gerobak, terus jangan lupa undang Pak Walikota.] “Yaelah, Bos sensitip banget, kayak p****t baby. Ya udah, gue utus Yola ke atas segera.” [Ok, nggak pake lama ya.] Pandangan Rico beralih ke Yola, gad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD