BAB 168

1218 Words

“Miu, grandpa barusan telepon, minta aku segera ke Tanggerang, kondisi grandma memburuk dansekarang di larikan ke rumah sakit. Jadi aku harus secepatnya ke sana.” Zio pamit tergesa setelah mengganti bajunya. “Terus gimana dengan aku, Piu? Aku nggak ikut jengukin mereka juga?” “Kamu baru pulih, Miu. Sebaiknya istirahat di rumah saja.” Zio kemudian mengecup kening Clara sebelum pergi meninggalkan sang istri. Tersisalah Clara di rumah besar itu bersama para pengawal dan ajudan. Di pelataran, sebelum mobil keluar gerbang, Zio berpesan pada satpam di rumahnya untuk memantau gerak gerik Clara. “Segera telepon aku kalau Clara melakukan gelagat aneh atau nggak seperti biasanya.” “Siap, Pak,” jawab Harto sigap. Di dalam rumah, Clara sibuk memandangi album foto pernikahan. Senyumnya seakan tak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD