Part 22

1475 Words

Mata Alana terbelalak kaget saat tiba-tiba tangan Arion bergerak mencoba melepaskan pakaiannya. “Pak, lepasin saya!” ujarku terengah-engah mencoba melepaskan diri. Namun semuanya sia-sia tenaga Alana tidak sebanding dengannya. “Shut up!” Arion semakin menggila terus memperdalam ciumannya di tengkuk Alana. Alana harus apa? Aku tidak punya tenaga sedikitpun untuk melawannya. Matanya mulai berkaca-kaca Tidak! Dia tidak boleh menyerah, Alana mengepalkan tangannya seraya terus mencoba memberontak. “b******k! Saya bukan w************n!” teriak Alana setelah berhasil melepaskan diri dengan cara menendangnya s**********n Arion. Arion merintih kesakitan. “Jangan karena saya cuma seorang sekretaris. Bapak bisa seenaknya. Saya juga punya harga diri, Pak!” Alana berteriak penuh amarah.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD