Bab 18

1402 Words

Naura mengerjapkan mata saat terbangun dari tidurnya yang nyaman. Ia menengadah ke atas dan mendapati wajah tampan Aksa disana. “Sudah bangun?” Mendengar pertanyaan Aksa membuat wajahnya memerah. Ia segera menegakkan kepalanya. “Aku tertidur? Di bahumu? Berapa lama?” Naura mulai gugup saat menyadari apa yang telah ia lakukan. “Ya, dan entahlah. Satu jam? Mungkin?” Aksa tampak mengira-ngira dilihat dari alisnya yang sedikit mengernyit. “Maafkan aku. Bahumu pasti lelah karena kujadikan tempat bersandar. Maaf” Naura merasa bersalah dan wajahnya begitu merah. Ini sangat memalukan. Bagaimana jika ia mendengkur? Bagaimana jika ia mengigau sesuatu yang aneh? Atau bagaimana jika ia mengotori baju Aksa dengan liurnya? Rasanya benar-benar memalukan. Ia memperhatikan kemeja Aksa dan sedikit be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD