cintaku selamanya

1060 Words
Di dalam sebuah kamar yang mewah, ada dua orang pria dan wanita yang sedang berbaring bersama diatas tempat tidur berukuran besar, dibawah selimut mereka berdua sedang saling berpelukan. "Sayang aku mencintaimu," ucap si pria yang bernama Aldo. "Aku juga sangat mencintai kamu sayang, kita sudah menikah selama tiga tahun tapi rasa cintaku padamu tidak pernah berkurang sedikitpun," ucap Aline sambil memeluk suaminya yang bernama Aldo. Aline dan Aldo sepasang suami istri yang sudah menikah selama tiga tahun, Aline menunda kehamilannya karena usianya yang masih muda dan masih kuliah membuat dia harus menyelesaikan pendidikan terlebih dahulu sedangkan Aldo, dia pria yang sudah dewasa, mapan, tampan dan juga kaya. Aline beruntung bisa bertemu dengan Aldo, selama tiga tahun ini Aldo lah yang membiayai kuliahnya dan hari ini dia baru saja lulus dan mendapatkan gelar sarjananya di sebuah kampus swasta di kota ini. Aldo adalah tipe suami yang sangat baik, penyabar, setia dan juga sangat mencintai Aline. Bahkan dia rela menunggu Aline hingga lulus terlebih dahulu dan menunda rencana untuk memiliki anak sampai Aline menyelesaikan pendidikannya. Aline merasa dia adalah wanita paling beruntung dan juga bahagia karena memiliki suami sebaik Aldo, dia sudah menyerahkan seluruh hati dan cintanya hanya untuk Aldo dan percaya jika Aldo tidak akan pernah menyakitinya bahkan mengkhianatinya. Aline memeluk erat Aldo dengan penuh cinta, dia tersenyum penuh kebahagiaan saat melihat wajah tampan suaminya yang paling dia cintai. "Sayang, aku sudah lulus sekarang, kita bisa memulai program untuk memiliki bayi, hhhmmm ... Bisakah besok kamu temani aku pergi ke rumah sakit?" Tanya Aline dengan suara manjanya. Aldo mencium puncak kepala Aline dan tersenyum penuh cinta "tentu saja bisa, seluruh waktu aku hanya untuk kamu sayang, aku sudah tidak sabar lagi ingin melihat anak kita nanti akan mirip dengan siapa ya? Mirip aku atau kamu sayang?" Ucap Aldo sambil tersenyum cerah. "Hehehehe, aku berharap anak kita nanti mirip dengan kamu sayang, supaya aku bisa memiliki dua pria yang hebat yang siap melindungi aku, Hehehehhe ...," Ucap Aline, dia tertawa cekikikan. Aldo pun ikut tertawa dengan Aline mereka saling berpelukan mesra dan berharap semua kebahagiaan ini tidak akan pernah berakhir. Tiba-tiba ponsel Aldo pun berbunyi. Drrrtt ... Drttt ... "Sayang, ponsel kamu bunyi tuh!" Ucap Aline sambil melepaskan pelukannya. "Oh iya, aku angkat telpon dulu ya sayang," ucap Aldo, dia tersenyum dan mengecup kening Aline dengan lembut. Aline tersenyum dan mengangguk. Aldo mengambil ponselnya dan saat melihat ID pemanggilnya, itu dari seseorang yang dia sembunyikan selama ini, dia lah seseorang yang menurutnya akan mengganggu hubungan harmonisnya bersama Aline wanita yang paling dia cintai. Aldo bangun dari tempat tidurnya dan mengambil pakaiannya yang ada dilantai, dia memakainya kembali dan berjalan menjauhi Aline, berharap Aline tidak mendengarnya dan selamanya dia tidak akan pernah tahu apa yang dia lakukan dibelakangnya. Menekan tombol 'ok' dan Aldo pun mulai menjawab "halo, ada apa?" Tanya Aldo dengan nada dingin. Dari seberang sana, ada suara wanita dengan suara sedih dia pun berkata "Al, kapan kamu kesini lagi? Besok adalah acaranya, mama dan papa kamu juga akan datang, kamu juga pasti datang kan?" Tanya wanita itu dengan suara lirih. "Iya, aku pasti datang. Baiklah tunggu aku besok, jangan menghubungi aku lagi, kamu sudah tahu kan, jika aku tidak mau Aline mengetahui semua ini." "Baik Al, aku mengerti, aku tunggu kamu besok!" Ucap wanita itu dan dia menyeringai karena dia memiliki satu rencana, rencana ingin menguasai Aldo dan membuang Aline dari sisinya. "Hhhmm ...," Jawab Aldo singakat dan dia langsung mengakhiri panggilannya. Tut ... Tut ... Tut ... Panggilan pun berakhir. Aldo pun kembali berbaring disisi Aline yang sedang menunggunya diatas tempat tidur. Saat Aldo kembali berbaring, dia langsung memeluk Aline dengan erat, dia merasa takut kehilangan Aline karena hanya Aline lah wanita yang dia cintai, posisi dia kali ini sangatlah sulit tapi dia harus bisa mendapatkan dua-duanya walaupun itu akan menyakiti dari salah satunya. Aline yang tidak mengetahui apa isi hati Aldo hanya tersenyum lembut dan membalas pelukan Aldo, dia sangat mencintai suaminya dan selamanya hanya mencintai suaminya. Tiba-tiba Aldo pun berkata "sayang, sepertinya kita tidak bisa pergi ke rumah sakit besok, kamu tidak marah kan?" Aline terkejut dan menjawab "kenapa sayang? Apakah ada hal penting?aku tidak akan marah sayang, masih banyak waktu untuk kita pergi ke rumah sakit," ucap Aline dengan penuh pengertian. Aldo tersenyum karena Aline selalu saja pengertian dan sangatlah baik padanya tidak pernah marah atau menuntut apapun padanya, itulah mengapa Aldo sangat mencintainya. "Sayang, besok aku mendadak harus pergi ke luar kota sekitar dua hari, kamu tidak apa-apa kan aku tinggal sebentar?" Tanya Aldo dengan suara lirih namun didalam hatinya dia terus meminta maaf. "Iya sayang, aku tidak apa-apa, jangan terlalu dipikirkan ya! Masih banyak waktu untuk kita pergi ke sana, sekarang lebih baik kamu selesaikan urusan kantor kamu, nanti setelah urusan kamu, kita bisa pergi ke rumah sakit bersama, aku mohon jangan menjadikan aku beban pikiran kamu ya sayang," ucap Aline, dia tidak mau jika Aldo merasa bersalah bahkan menyalahkan dirinya sendiri karena gagal menemaninya. Aldo tersenyum samar, dia mengangguk dan memeluk Aline lebih erat lagi. Jauh didalam hatinya Aldo merasa sangat bersalah karena dia bukan pria yang sempurna seperti yang Aline pikirkan selama ini. Tapi Aldo akan berusaha tetap menjadi sempurna dimata Aline dan selamanya Aline akan menjadi istrinya dan juga miliknya. Aline merasa ada yang aneh dengan Aldo, tapi dia juga tidak tahu itu apa, dia tidak melihat ada perubahan apapun dari Aldo akhir-akhir ini, tapi perasaan yang mengganjal dihatinya semakin terasa jelas, apakah ini sebuah firasat dari seorang istri? Aline terus memikirkannya tapi dia berusaha untuk melupakannya dan berusaha yakin jika suaminya yang baik tidak mungkin melakukan apapun dibelakangnya. Aline memeluk erat Aldo dan Aldo pun sama, mereka saling berpelukan dan tidak ingin terlepas sedikit pun. Malam pun semakin larut dan tidak lama kemudian Aline pun tertidur didalam pelukan Aldo. Aldo menatap Aline yang sedang menutup mata, rasa bersalah terus menghantuinya dan Aldo pun berkata "sayang aku minta maaf, aku terpaksa! Aku mohon kamu bisa mengampuni aku," ucap Aldo dan air mata pun mengalir, dia memeluk erat Aline dan tidak lama kemudian dia pun mencoba menutup mata dan tidak lama kemudian dia pun mulai tertidur. -bersambung- Dhini_218 only on: Dreame n innovel.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD