Danil tahu bagaimana perjuangan Mamanya mengurus buah hatinya. Bagaimana dengan telatennya Mamanya menjadi seorang istri yang berbakti pada suami dan keluarga. Melupakan kesempatan untuk berkarir dan memilih menurut apa kata suami. Tapi tetap saja apa yang sudah Mamanya berikan masih bisa membuat Papanya beralih. Jadi saat ada wanita lain yang mencoba menyakiti hati sang Mama, Danil jelas tak terima. Sampai kapan pun ia tidak akan memaafkan siapapun yang melukai hati Mamanya. Apalagi kini hubungan Mama dan Papanya semakin memburuk. Dia sudah tak pernah lagi bertemu Papanya. Bahkan menurut Tya, Papanya sudah tidak lagi sarapan dan makan di rumah. Pulang pun selalu larut malam. Ruang di sudut hati Danil tentu saja sakit. Andai ia memiliki satu saudara laki-laki lagi, mungkin mereka ak