Twenty

1635 Words

Dengan wajah lelah, akhirnya Vivian sampai di rumah. Bi Onah yang menyambutnya di depan pintu. Wajah tua itu nampak khawatir melihat kondisi Vivian yang mengenaskan. Wajah pucat dengan keringat dingin mengalir dari pelipisnya. "Non kenapa?! Ya Allah kok bisa sampe kayak gini sih, Non?" Bi Onah menggandeng Vivian menuju kamarnya. "Mami belum pulang, Bi?" Tanya Vivian dengan suara lemah. "Belum, Non. Tadi pulang sebentar, terus balik lagi," jawab Bi Onah sambil membantu merebahkan Vivian di atas kasur dan membuka sepatu putri majikannya itu. "Sebentar, Non. Saya mau bikinin teh anget dulu ya? Duh, Gusti, gimana ini," Bi Onah keluar kamar dengan tergesa-gesa. Vivian hanya mengangguk lemah. Ia sudah terlalu lelah hanya untuk menjawab Bi Onah. Sejak dari kampus, badannya tak juga membaik.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD