part 42

1038 Words

"Kau…" Sean menyatukan gigi atas dan bawahnya hingga terdengar suara yang begitu nyaring dari gigi yang saling beradu seperti emosi. "Aku bisa saja mengurus perceraian kita saat ini juga, jika sampai benar-benar terjadi sesuatu dengan nenek," ujar Gabby sambil menatap mata Sean dengan tatapan penuh kemurkaan "Aku tau ini semua berawalan dari keteledoran ku, tapi percayalah, aku sudah menyesalinya, dan aku tidak akan membuat siapapun menyakiti nenek lagi, termasuk aku sendiri," ujar Sean lembut sambil memegang kedua pundak Gabby dengan penuh ketegasan. Nafas Gabby yang awalnya memburu karena terbakar emosi, perlahan mulai stabil, Gabby menyingkirkan kedua tangan Sean yang masih bertengger manis di pundaknya. Gabby melengos lalu mendekati ranjang, Gabby menarik selimut dan ingin tidur di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD