Deandra sangat merindukan Marco. Sampai-sampai dia sering melamun dan sering ditegur oleh Devin. “Sayang, ada apa denganmu?! Kau sedang memikirkan apa?” “Tidak, Vin, aku hanya sedikit lelah.” “Apa bosmu itu memporsir dirimu?” tanya Devin. Deandra mengerutkan dahi. “Aku takut bosmu yang gila kerja itu memperkejakanmu layaknya kerja Rodi !” ucap Devin lagi dengan nada sedikit emosi. “Tidak, Vin, Pak Marco tidak seperti itu, dia begitu baik, Vin, aku lelah bukan masalah pekerjaan.” “Lalu apa?” tanya Devin. Deandra hanya terdiam. “Sudah lah ! memang kau tak pernah mau terbuka padaku !” “Kau kadang membuat ku kesal ! Deandra !” Devin mulai meninggikan nada bicaranya. “Bukan seperi itu, Vin, a-ku …” ucap Deandra dengan sedikit gemetar. “Sudah lah ! aku pergi ! aku malas berbicara d