Pegawai Kuliahan
Happy Reading!
Seorang wanita berjalan memasuki pintu Hotel dengan gaya anggunnya, high heels yang tingginya 7cm menghiasi kaki jenjangnya yang indah, dipadukan dengan dress biru selutut yang membuatnya tampak berkilau. Ketukan demi ketukan dari heels yang ia kenakan membuat beberapa orang menoleh kearahnya, memperhatikan bagaimana indahnya ciptaan Tuhan yang mereka lihat.
"Morning" suara melengking yang terdengar membuat seluruh pegawai hotel menoleh dan berkumpul di aula untuk menjawab salam dari pewaris HotResTa yang ceria. Senyuman lebar yang memperlihatkan deretan gigi putihnya yang terlihat ada sedikit hal yang?
"Maaf mbak, lipstiknya nempel di gigi" kata salah satu pegawai wanita yang membuat Krystal melunturkan senyum lebarnya. Tangannya bergerak cekatan membongkar tas branded yang ia bawa, mencari cermin ajaib yang selalu memperlihatkan wajah cantiknya.
Krystal membuka lebar bibirnya, memperlihatkan deretan giginya yang bersih, ia mengambil tisu yang ada di dalam tasnya, membersihkan noda lipstik yang benar-benar menempel di giginya.
"Apakah aku masih cantik meskipun terlihat memalukan?" Tanya Krystal menatap satu persatu pegawai laki-lakinya.
"Sttttt" Krystal mendesis pelan seraya meletakkan jari telunjuknya didepan bibir pegawai laki-lakinya, membuat beberapa pegawainya yang ingin menjawabnya kembali diam.
Krystal berjalan kearah salah satu pegawainya yang terlihat masih muda, bahkan terlihat lebih muda darinya. Dengan tatapan mata yang genit serta gerakan bibir yang seksi Krystal berhenti beberapa langkah didepannya.
Hampir saja tas branded kesayangannya terjatuh jika saja pegawai laki-lakinya tak siap siaga menangkapnya.
"Key Pratama, bukankah kamu lebih cocok duduk di kursi manager dari pada memegang alat pel dan sapu?" Tanya Krystal membuat seseorang menggeleng melihatnya.
Krystal membuka tasnya, menggeledah isinya membuat laki-laki didepannya mengernyit.
"Ada yang hilang?" Pertanyaan yang terlontar dari laki-laki di depannya membuat Krystal tersenyum mendengarnya.
Krystal mengangkat bahunya seraya tersenyum tipis, "Sepertinya aku melupakan dimana menaruh ponselku" jawab Krystal seraya menatap lurus kearah pegawainya.
"Ponselmu," pinta Krystal yang mau tak mau dituruti oleh pegawainya. Krystal tersenyum menerimanya, dengan gerakan cepatnya ia mengetik angka demi angka yang bisa menampung ke dalam ponselnya. Dan....Berdering.
"Sepertinya aku kurang teliti" kata Krystal penuh makna saat mendengar bunyi ponselnya didalam tas brandednya.
"My lovely Key, bukankah itu manis?" Tanya Krystal seraya menunjukkan ponselnya, di mana nama laki-laki itu kini sudah ada di dalam ponselnya, membuat laki-laki itu tak percaya melihatnya.
"Aku nggak suka pakaian tente, terlalu pendek, terlalu mewah, dan terlalu cantik" jawab Key seraya menatap kearah wajah Krystal yang tengah tersenyum mendengarnya.
"Kita cuma beda 2 tahun, bukannya sedikit keterlaluan memanggilku dengan sebutan Tante?" Tanya Krystal.
"ITALLLLLL" Teriakan keras membuat semua orang menoleh, berbeda dengan Krystal yang tengah menepuk jidatnya karena ini adalah masalah, masalah untuknya saat bunda tersayangnya sudah berteriak seperti itu.
Krystal membalikkan badannya, menatap kearah duplikatnya yang masih terlihat sangat muda untuknya, bahkan terkadang ia ingin mengeluh, tapi ia cukup bersyukur karenanya.
"Apalagi yang kamu perbuat? Dua hari baru dipulihkan dari skors karena perbuatan kamu yang membuang-buang uang ayah untuk pacarmu, dan sekarang apa? Kamu menerima anak kuliahan menjadi pegawai disini? Kamu tahu dimana kesalahan kamu?" Rentetan kata yang keluar indah dari bibir manis bundanya membuat Krystal mengerucutkan bibirnya. Sangat mengesalkan jika sudah menyangkut mantan pacarnya.
"Bund...." Krystal menghentikan rengekannya saat melihat kepala keluarganya juga ikut hadir untuk menegurnya.
"Kenapa bunda ajak ayah?" Pertanyaan yang terlontar membuat Leo tertawa, bagaimana mungkin Putri tunggalnya terlihat begitu membencinya? Bahkan menolak kedatangannya dengan tragis.
"Lihat, siapa yang baru saja menolak ayah?" Pertanyaan dari Leo membuat Krystal mencebikkan bibirnya.
"Ini bukan salah Ital, ayah tau sendiri bunda nyuruh Ital buat melakukan apapun alih-alih meminta seorang saudara, belum lagi Ital juga nggak akan tau kalau pacar Ital akan kabur setelah menerima lamborghini atas namanya." Bela Krystal pada dirinya sendiri, dan entah keberapa kalinya merasa menyesal telah lahir dalam keluarga Christian, karena itu ia hampir tak pernah berhasil dalam asmaranya.
Leo mendesah pelan, ia tahu apa yang dipikirkan oleh putrinya, ia tahu jika putrinya kembali menyesali karena telah menjadi putrinya, sebenarnya dirinya juga sedikit terlalu kejam dalam mendidik putrinya.
"Key Pratama, bukannya jadwal kuliah kamu hari ini? Kenapa belum bersiap untuk pergi? Jangan lupa segera kembali jika kuliah kamu sudah berakhir" kata Leo seraya berbalik dan berjalan meninggalkan Krystal yang tengah tersenyum lebar mendengarnya.
"Bersiaplah, Tante cantik akan mengantarmu" kata Krystal membuat Netta melotot mendengarnya, apa ia salah dengar? Bahkan putrinya mengakui jika ia lebih tua dari laki-laki tersebut.
"Bunda, tolong jaga HotResTa selama Krystal nganterin calon pacar, bunda ingat, Krystal harus dapat pacar biar uang ayah segera habis, Ok?"
Netta melotot mendengarnya, kesepakatan macam apa yang dibuat oleh putrinya? Sepertinya putrinya memang sedikit bermasalah karena kesepian.
Netta berjalan meninggalkan putrinya yang tengah berlari mengikuti anak kuliahan, ia bahkan tak menyangka jika penyakit suaminya menular pada putrinya, dan setelah menghela nafas pelan, Netta berjalan memasuki lift yang terbuka, untuk mengantarkannya keatas, dimana ruangan putrinya berada.
❤️❤️❤️
Krystal terus menoleh kearah samping kemudi, menatap kearah Key yang tengah fokus dengan laptopnya.
"Tante fokus sama jalan aja, Key tahu kalau Key ganteng, jadi Key nggak mau kalau Tante ngerusak wajah Key tiba-tiba"
Alih-alih kesal ataupun marah, Krystal malah tersenyum mendengarnya, menatap penuh kagum laki-laki disampingnya.
"Key tau nggak bedanya Key sama tukang bakso?" pertanyaan dari Krystal membuat Key menghentikan fokusnya, menoleh, menatap kearah Krystal yang saat ini tengah fokus disampingnya.
"Tau" jawab Key membuat Krystal menoleh dan tersenyum kembali.
"Syukurlah kalau tahu" jawab Krystal membuat Key menggeleng mendengarnya, tersenyum singkat mendengarnya.
"Aku nggak biasa ngerayu, biasanya dirayu, tapi sama kamu enggak" kata Krystal lagi membuat Key tersenyum tipis mendengarnya.
"Emang perbedaan Key sama tukang bakso apa?" Tanya Krystal lagi membuat Key tertawa mendengarnya, pasalnya yang memberi pertanyaan tadi adalah Krystal tapi dirinya tak tahu apa perbedaannya.
Diam-diam Key memperhatikan gadis disampingnya, jika saja gadis disampingnya tidak terlalu polos dan baik hati, maka gadis itu tak memiliki kekurangan apapun, apalagi didepan seorang pria brengsek.
"Inikan kampusnya?" Tanya Krystal seraya menoleh kearah Key yang masih memperhatikannya, membuat Krystal bersemu tiba-tiba.
Key tersenyum melihatnya, menaikkan kedua alisnya untuk menggoda Krystal lagi.
"Tante hari ini Key ada kencan sama pacar Key, nggak papa kan kalau Key bolos hari ini?" Tanya Key membuat Krystal mengubah ekspresinya, memudarkan senyum manisnya.
"Boleh, tapi Tante ikut ya" jawab Krystal membuat Key tersenyum.
Disinilah letak kekurangan Krystal, dimana ia terlalu baik dengan orang yang disukainya, membuatnya beberapa kali tertipu oleh laki-laki sepertinya.
"Tante nggak papa jadi obat nyamuk?" Tanya Key lagi membuat Krystal menggeleng semangat.
"Tante baka bikin pacar kamu minder, terus mutusin kamu, dan kamu jadi pacar Tante deh" jawab Krystal dengan semangatnya, membuat Key tersenyum didalam hati, menutupi betapa gemasnya ia pada gadis disampingnya.
"Tante pulangnya naik taksi ya, mobilnya Key pinjam" pinta Key lagi yang langsung dijawab'i anggukan oleh Krystal.
Krystal menuruni mobil, mengikuti Key yang juga turun, Krystal menyerahkan kunci mobil kesayangannya pada Key, namun Key hanya tersenyum tipis.
"Key cuma bercanda, Key kan nggak bisa naik mobil" kata Key lagi.
Gadis sepolos ini kenapa harus dibiarkan berkeliaran diluar? Apa orang tuanya tidak takut jika uangnya hilang tiba-tiba?
"Key masuk dulu Tante" pamit Key seraya beranjak pergi dengan melambaikan tangannya keatas.
Krystal tersenyum melihatnya, hingga suara ponselnya membuatnya mengubah fokusnya, melihat kearah ponselnya, dimana nama bundanya tertera dilayar ponselnya.
TBC.......