Bab 32. Jangan Pergi

1353 Words

“Nyusahin aja sih. Haduuh.” Luna mengeluh karena dia malam ini harus menginap di apartemen Dion. Entah mengapa tiba-tiba pria yang masih menjadi suaminya itu malah sakit. Bukan sakit tiba-tiba, tapi malah seperti orang mati suri. Luna meletakkan ponsel Dion di atas nakas. Dia kemudian melihat ke arah wajah tampan Dion yang tengah tertidur. “Panasnya gak turun-turun. Keringetnya juga dingin banget. Duh, di apain ya,” ucap Luna yang tidak pernah merawat orang sakit sebelumnya. Luna kemudian segera ke dapur untuk mengambil baskom. Dia ingin mengompres kepala Dion, siapa tahu saja nanti demamnya bisa turun. Luna mengambil handuk kecil di dalam lemari penyimpanan di dekat kamar mandi lalu segera menarik kursi yang ada di sudut ruangan untuk dia duduki. Tangan Luna mulai memeras handuk yan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD