Bab 20. Frustrasi

1185 Words

“Semoga bukan. Semoga bukan,” gumam Dion pelan sambil membuka amplop yang ada di tangannya. Tangan Dion sedikit bergetar saat dia mengambil kertas di dalam amplop itu. Dia membuka perlahan dan membaca kop surat di lembaran kertas berwarna putih itu. Badannya lemas dan langsung terjatuh di sandaran kursi saat dia membaca kalimat pertama di lembaran itu. Ya, itu adalah lembaran pengajuan perceraian yang asli, yang seharusnya sudah diurus 5 tahun silam. “b******k! Kenapa ini masih ada di sini. Kenapa gak diurus!” geram Dion sambil meremas surat pengajuan cerainya. Saat di perjalanan pulang tadi, Dion tiba-tiba teringat kalau dia sudah menandatangani berkas pengajuan perceraiannya. Namun di berkas yang dia temukan di buku harian Luna, tidak ada tanda tangannya di sana. Dia yang awalnya c

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD