“Tunggu!” Rio memasukkan tangannya ke dalam lift, berusaha mencegah pintu lift tertutup. Dia harus tahu ke mana Irwan akan membawa kekasihnya. Kali ini Rio tidak ingin mengalah lagi. Dia harus mempertahankan Luna dari pengaruh besar Dion di kantor ini. “Pak Rio, apa-apaan ini?” tanya Irwan yang kaget dengan aksi nekat Rio. “Rio. Kamu ....” Luna bingung harus mengatakan apa. Rio melihat ke arah Luna. “Mau ke mana kamu? Kamu udah janji kita bakalan pulang bareng kan?” Luna tidak berani menatap Rio. “Sorry, aku ada urusan mendadak.” “Apa ... apa urusan kamu? Apa kamu mau ke Pak Dion lagi?” “Rio!” Luna mulai tidak suka dengan nada bicara Rio. “Om Hendra nunggu aku di atas. Aku mau ketemu sama Om Hendra,” lanjut Luna dengan ketus. “Sendirian? Dengan Pak Dion?” Rio tidak habis pikir ke