“Jawab, Yah. Jawab!”
Luna berteriak saat dia tidak segera mendapatkan jawaban dari ayahnya. Entah apa yang ada di pikiran ayahnya, saat ayahnya mengizinkan dirinya dekat dengan Rio padahal ayahnya juga tahu kalau Luna belum bercerai.
“Ayah akan ke Jakarta secepatnya. Kita akan bicara secara langsung,” jawab Anton yang merasa masalah ini tidak bisa hanya dibahas di telepon saja.
“Ayah bohong sama Luna. Ayah bohongin Luna. Luna kecewa sama Ayah. Luna benci Ayah!” ucap Luna sambil menangis.
Merasa dirinya seperti orang bodoh yang dibohongi oleh banyak orang, Luna segera mengambil tasnya dan pergi meninggalkan ruangan itu. Dia sudah tidak tahan melihat ketiga orang pria yang bersekongkol membohonginya.
“Lun, kamu mau ke mana, Lun?” panggil Dion saat melihat Luna pergi begitu saja dalam ke
