Paris, 20 Tahun Kemudian. Katherine mengusap keningnya yang berkeringat. Sudah 20 tahun, dia hidup di negara Paris dengan damai dan tenteram. Hidup sebagai buruh pemerah s**u dan hidup sederhana. Tapi tak mengapa. Yang terpenting, tak ada lagi bayangan tentang masa lalu yang membayangi kehidupannya. Dan semoga, takdir akan terus membuat hidupnya seperti ini. Tak ada permainan-permainan lagi. Biarlah rahasia, akan selamanya menjadi rahasia. “Ibu ... Aku pulang .... “ Suara putrinya—Jasmine terdengar. Katherine menampilkan senyuman terbaiknya untuk menyambut satu-satunya harta yang paling berharga dalam hidupnya. “Minum coklat panasmu dulu,” ucap Katherine sambil menyiapkan minuman favorit putrinya. Jasmine mengangguk, kemudian meminum coklat panas buatan ibunya, untuk sedikit member
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books