Bab 14

1833 Words

“Gilina mana Ma?” Tanya Jilino setelah ia sampai dirumah, wajah sendunya membuat Seloira bertanya-tanya ada apa dengan anak dan menantunya, tadi Gilina pulang dengan mata sembab dan sekarang Jilino pulang dalam keadaan tidak bersemangat.   “Kalian berantem lagi? Mama bingung dengan kalian berdua… tapi ya sudahlah dia dikamar, kalian bicara baik-baik jangan terbawa emosi, Gilina mungkin sensi akibat kepergian kamu, itu wajar dulu Mama begitu juga ketika Papa mau pergi.. bujuk dan bicara baik-baik” Jilino mengangguk dan meminta izin untuk masuk ke dalam kamarnya.   Jilino berdiri di depan pintu masuk kamar, ia berkali-kali membuang nafas, menenangkan emosi dan egonya agar nanti ketika ia bertemu Gilina mereka bisa berbicara dengan baik-baik tanpa pertengkaran. Jilino membuka pintu kamar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD