Nana melihat Candra sedang bekerja lagi. Pemandangan yang membosankan sekali bagi Nana, lagi-lagi melihat pamannya berkerja kalau ada waktu senggang. “Paman ....” Nana mendekati Candra dan memeluknya dari belakang. “Apa, Sayang? Ini sudah jam sebelas malam, paman kira kamu sudah tidur?” ucap Candra dengan mengecup pipi dan kening Nana. “Enggak bisa tidur,” ucapnya manja. Tanpa aba-aba Nana lansung merenggangkan kedua kakinya dan duduk di pangkuan Candra, menghadap ke arah Candra yang sedang serius dengan pekerjaannya. “Sayang, kamu itu jahil, ya? paman lagi kerja, Sayang ...,” ucap Candra dengan memeluk Nana dan menyingkirkan laptopnya. “Temani aku tidur, Paman ...,” pinta Nana dengan manja. “Mau di temanin atau mau paman enakin?” tanya Candra dengan terkekeh. “Ih ... paman, tadi k

