Mara menghabiskan segelas air dalam sekali tenggak. Namun, belum mampu menghilangkan rasa getar di dalam mulutnya. Ia tidak percaya dirinya bisa melakukan itu. Tapi, tak ada pilihan lain. Ini semua demi menolong Regan. Mara kembali menuang air ke dalam gelasnya dan meminumnya. Ia harap aliran air yang mengaliri tenggorokan bukan hanya mampu menghilangkan rasa getar dan sedikit pahit di dalam mulutnya, tapi juga bisa meredam rasa panas di wajahnya. Sementara itu, Regan masih berada di atas ranjang, menatap langit ruangan dalam diam. Ia tak bisa berhenti mengingat apa yang baru saja Mara lakukan beberapa saat yang lalu. Selama ini dirinya tidak bisa minum obat dan Mara berhasil membuatnya melakukannya, meminum obat tanpa memuntahkannya. Regan memejamkan mata saat bayangan Mara meminumk