Afsheen memandang Fadia lekat. Wanita itu sesekali menggelengkan kepalanya seolah ada berbagai pikiran di otaknya mengenai hubungan putranya dengan Ashilla. Dia tak mau menjadi penghalang hubungan mereka ke depannya. Dia bisa melihat bahwa Faine menyayangi Ashilla, meski rasa sayang itu tampak tidak terlalu menonjol. “Kenapa? Ada yang mengganggu pikiran kamu?” tanya Afsheen ketika Fadia naik ke ranjang dan berbaring menatap langit-langit kamar. “Bagaimana kalau anak-anak tahu aku pernah menjalin hubungan dengan calon besan ya?” tanya Fadia. “Bicara saja sama Faine, jangan sampai dia tahu belakangan,” ucap Afsheen, merengkuh Fadia dalam dekapannya. “Ya, besok kita bicarakan saat sarapan,” tutur Fadia. Malam ini tidurnya tak terlalu tenang, dia gelisah pada beberapa hal. Masih teringa