58. Semakin Dendam

1663 Words

Sophie melihat ke arah Feya yang sudah meletakkan sepatu di tempatnya dan hendak menuju pantry kering. Dia pun bergegas menghampirinya dan seperti akan mendorongnya ke sisi lorong menuju tangga. Feya mundur hingga membentur tembok. “Kamu harus tahu diri! Jangan pikir menantu saya menerima kamu di rumah ini, lalu kamu berpikir bahwa kami juga menerima kamu! Tidak! Selamanya kami takkan menganggap kamu menantu kami. Ngerti!” kecam Sophie menunjuk dekat hidung wanita memalukan itu. “T-tapi Ma—“ “Ibu!! Kamu bukan anak atau menantu saya. Bahkan lebih bagus jika kamu memanggil saya Nyonya!” gumamnya, suaranya sangat pelan namun berisi ancaman dan kecaman yang membuat Feya menggigil dan seketika nyalinya menciut. “Tapi, Bu saya juga tengah hamil cucu ibu,” ucap Feya mengusap perutnya. Sophie

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD