Dua puluh menit sebelumnya. Ivana yang sudah memakai piyama tidurnya itu terpaksa berjalan menuju basement sambil memegang ponsel di telinganya. “Kenapa sih Mas? Maksa banget? Enggak bisa besok? Kan aku juga libur,” ujar Ivana sambil menggerutu. Dia pun mendorong lemari kayu yang memang ada roda bagian bawahnya itu. Dia membuka kunci pintu di belakang lemari itu dari lantai basement. Ada lorong berukuran cukup besar di balik pintu itu. Lorong memanjang lebih dari dua puluh meter, sisi kiri dan kanan lorong sudah ditembok dan ada lampu-lampu. Hanya petugas keamanan senior dan kepala pelayan yang tahu lorong ini selain anggota keluarga. Karena itu hanya Ivana yang bisa membersihkan tempat ini, tidak ada pelayan lain yang boleh tahu tentang lorong penghubung pintu belakang itu. Lalu dia