51. Nomor Satu

1731 Words

Hessel menghampiri Fadia yang tengah bergelut dengan setumpuk berkas, dia mengetukkan jemarinya ke meja Fadia hingga wanita itu menoleh. “Ke ruangan saya,” suruh Hessel membuat Fadia menghela napas dan mengekor pria itu. Apa lagi kesalahan yang dilakukannya? Seolah tak cukup memberinya setumpuk pekerjaan, Hessel kini meminta ke ruangannya. “Duduk,” perintah Hessel pada Fadia yang memasuki ruang kerja berdinding kaca itu. Dia menarik kursi dan mengempaskan bokongnya. Hessel duduk di kursi kebesarannya. “Ini kartu asuransi suami kamu. Kenapa enggak bilang kalau sudah menikah? Dan juga kenapa enggak undang saya?” tanya Hessel. “Maaf Mas, pernikahannya dadakan,” tutur Fadia. “Kecelakaan?” tanya Hessel menyebut kata lain dari hamil di luar nikah. “Enggak, saya mengandung beberapa minggu s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD