28 || Bantet

1230 Words

"Ica mana?" Tepat pukul enam pagi, Angkasa keluar kamar setelah semalaman nginap di kamar Alisya, dan tentu saja Alisya tidak tidur di sana. Kalian berharap apa? Terlalu jauh kalau untuk membicarakan hal-hal mengenakan di ranjang. Sebab baru dicium sekian menit saja, sesudahnya Alisya langsung ngacir begitu tersadar. Betul-betul beranjak, tanpa menoleh, meninggalkan Angkasa yang masih jetlag oleh ciumannya sendiri, di kasur itu. Mengerjap menatap kepergian Alisya. Malam itu. Ketika Angkasa kejar, ternyata Alisya sudah memasuki kamar. Betul, kamar Angkasa. Dikunci pula. Angkasa ketuk-ketuk pelan pintunya, kalau brutal dikhawatirkan Bumi atau Mars keluar. Dia panggil-panggil nama Alisya, tetapi tak ada sahutan. Menunggu sejenak, bahkan lama pun Alisya tidak membukakan daun pintu itu. A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD