79 || Cap Basah

1340 Words

"Aku, sih, boleh aja kalo kamunya mau, Ca. Toh, mama juga nyanggupin, kan? Paling nanti aku minta tolong papa juga buat cariin nanny, minimal buat bantu mama rawat anak-anak selagi kita di kampus." Ya, nanny ... semacam baby sitter gitu. Angkasa menanggapi apa hal yang saat itu sedang Alisya sampaikan padanya. Perihal kuliah. "Ngerepotin banget, dong?" Alisya menoleh menatap Angkasa. Sama. Angkasa juga menoleh menatap Alisya. "Repot gimana? Ih, ngaco kamu. Mama denger nanti sakit hati, lho, karena itu terkesan kayak kamu nggak menganggap kita keluarga yang bener-bener deket." "Ya ... bukan gitu maksud aku." "Iya, ngerti. Tapi sekarang gini, Ca. Kamu aja yang masih sekolah waktu itu, dengan sukarelanya nerima permintaan mama, kita nikah. Dan lagi, dengan pasrahnya kamu nerima kehamil

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD