“Irish, kenapa kamu sejahat ini?” Nita syok, geleng- geleng kepala. Seseorang yang dianggap sebagai anak dan dibesarkan dengan kasih sayang, ternyata memiliki pemikiran kejam dan tak berperikemanusiaan. “Apakah mama juga menyalahkan ku?” tanya Irish tanpa merasa bersalah. “Tentu, perbuatan mu itu jelas nggak bisa dibenarkan.” “Tapi aku punya alasan. Selama ini aku nggak mendapatkan keadilan di rumah ini. aku seperti orang asing yang tersisih. Aku nggak mendapatkan harta sepeser pun, bahkan nggak ada satu pun namaku tertera di surat-surat kekayaan harta milik Daffin. padahal akulah yang berjasa penuh atas kelahiran anak-anakmu, Ma. Aku yang menjadi umpan sehingga Elda dan Daffin terlahir ke dunia,” sahut Irish membela diri. “Jika aku nggak menyingkirkan wanita-wanita yang menjadi