Catatan 109

1249 Words

"Aaargh!" Suara teriakan Bianka bersamaan dengan benda yang terlempar terdengar jelas ketika aku mendatangi ruang basis datang yang ada di Arena. Sejak aku menjadi bagian mereka secara tidak langsung, aku bisa berkata demikian karena Arena menjadikanku anggota sejak aku diberitakan mati oleh Bianka dan bawahannya. Dengan santai, aku masuk ke ruangan tempat Bianka sedang meluapkan kemarahannya. Aku berusaha tetap tenang, tidak ingin membuat suasana di dalam ruangan menjadi lebih ricuh. Ketika berada di dalam ruangan itu, aku hanya mengangkat sebelah alis. Baru pertama aku melihat Bianka sehancur ini. Ingin rasanya aku menyapa dan menanyakan alasan atas kegundahan hatinya, tapi aku harus menahan diri, memberikan waktu kepada Bianka untuk meluapkan semua kemarahannya. Daniel yang ada di seb

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD