Mobil van yang aku tumpangi berjalan cepat mengejar MPV yang sedang kabur dari Pusat Kota. Meski memang kecepatan mobil ini jauh di atas rata-rata, aku tidak merasakan ketegangan yang berarti dan justru masih mencoba menerka-nerka apa yang terjadi di belakangku. Isac di ujung telepon terus menerus memberikan instruksi dan petunjuk arah kepada Alex yang sedang mengemudi. “Sebentar, Z, aku penasaran. Bagaimana kau bisa mengetahui secara pasti posisi dari mobil si penculik sejak dari Pusat Kota?” Aku terus menatap ke depan sambil termenung. Tanpa sadar, kalimat itu terlontar dari mulutku. Seharusnya aku tahu, saat ini Isac sedang serius mengarahkan Alex agar tidak kehilangan jejak dari si penculik, tetapi aku justru memberikan distraksi kepadanya. Beruntung, aku melontarkan kalimat itu ket