39. Kucing dan Ikan Asin

1247 Words

Aku menoleh kaget ketika Ian bisa membaca pikiranku, tapi langsung tersenyum ketika teringat bahwa Q-RA masih tersemat di belakang telingaku. “Benarkah?” tanyaku memastikan. “Tentu saja.” Jawabnya mengangguk. “Biar kubereskan dulu kamarku.” Sahutku sambil beranjak berdiri. “Duduklah! Biar aku saja.” Teriak Rosa menarik tanganku. “Kalian tamuku hari ini, tidak akan kubiarkan kau membereskan kamarmu. Lagipula mana cukup ruangan itu untuk kalian berdua. Ambil saja salah satu kamar yang lebih luas.” Wanita itu berjalan ke meja front office dan mengaduk aduk laci sebelum menyerahkan salah satu kunci kamar losmen kepadaku dan satu lagi untuk Kelly. “Istirahatlah kalian. Akan kusiapkan makan siang, biar nanti kuantar ke kamar.” perintahnya. Kelly berjalan memeriksa kamar kami sebelum memp

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD