44. Ian, Aku Takut.

1380 Words

Nina berjalan masuk ke dalam ruangan  dengan wajah tersenyum kearah kami. Sekilas bisa kulihat cemas di raut wajahnya yang terbingkai kacamata. Ian menggenggam tangan kiriku, sedikit meremasnya seolah bisa tahu kecemasan di hatiku. Ku elus perutku yang mulai membesar dengan tangan kananku. “Jadi, apakah semua baik baik saja Nin?” tanyaku ketika wanita itu sudah duduk di meja prakteknya. Pandangannya menunduk ke arah kertas yang dibawanya, membaca tulisan yang tercetak di dalam nya berkali kali, seolah berharap dirinya bisa mengubah hasil tes yang didapatnya. “Kyra…Ian...” Wajahnya terangkat memandang kami berdua bergantian. “Maafkan aku membawa berita buruk untuk kalian. Hasil tes menyatakan kekhawatiranku. Kyra, kau mengalami preeklamsia yang cukup berat. Tekanan darahmu saat ini

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD