BAB 37 - Bercinta di Bawah Rembulan?

1260 Words

"Yang bilang cium siapa?" Iqlima menatap Afkar dengan ekspresi tidak percaya. Matanya yang tadi berair seolah langsung sembuh dengan sendirinya, kini justru menatap pria itu penuh tanda tanya. Afkar yang masih dalam keadaan setengah sadar, masih dengan wajah datarnya, tetap enggan mengalah. "Kamu, tadi bilang begitu." Iqlima mengerjap, napasnya mulai memburu. Apa barusan dia salah dengar atau memang suaminya ini yang terlalu percaya diri? "Tiup, Mas. Aku bilangnya tiup ... ti-up! Bukan cium!" Nada bicaranya meninggi, bibirnya mengerucut tanda kesal. Rasa panas di dalam dadanya langsung membuncah, sementara Afkar justru masih memasang wajah santai, seolah-olah dirinya tidak bersalah sama sekali. "Oh, tiup?" Afkar mengulang dengan nada datar, nyaris terdengar malas. Bahunya sedikit ter

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD