Suara itu, suara yang sukses membuat Afkar terjaga sejaga-jaganya. Rasa lelah dan pusingnya mendadak musnah, tergantikan rasa takut yang tak bisa Afkar utarakan seketika. Tanpa menanggapi lebih lanjut, Afkar mengakhiri panggilan tersebut secara sepihak dan beranjak berdiri dalam satu waktu. Apa yang diutarakan omnya sama saja dengan pernyataan bahwa mereka diawasi, lebih tepatnya untuk saat ini kemungkinan sang istri. Hanya butuh waktu beberapa menit untuk Afkar tiba, dan tujuan utama adalah Iqlima. Begitu turun dia menatap sekeliling, mata tajamnya berusaha mencari sesuatu yang sekiranya mencirugakan, andai berjumpa dia sudah sangat siap untuk berhadapan dengan kaki tangan omnya. Tak hanya berniat mengawasi di luar, tapi Afkar nekat masuk dan tak berpikir bahwa kedatangannya akan menj