79. Menjelang SAH

2917 Words

“AAAAK! Papa, Mama, aku masuk peringkat tiga besar nasional!” Saking senangnya, aku sampai melompat-lompat di sofa. Papa dan Mama yang tadinya berada di teras belakang, seketika langsung masuk. “Gimana, Shen, gimana?” “Aku baru dikasih tahu kalau nilaiku tertinggi ketiga!” aku masih saja melompat-lompat yang kemudian dihentikan paksa oleh Papa. Beliau mengambil ponselku, lalu mengecek chat yang kudapat dari dosenku sendiri. “Beneran, Mas?” tanya Mama. “Iya, bener.” Tidak cukup lulus saja, kini aku mendapat peringkat tiga besar. Mengingat aku sempat gagal, bisa lulus saja sebenarnya sudah syukur. Soal kalimatku tentang libas habis dan masuk sepuluh besar, itu hanya cambuk agar aku semangat belajar sekaligus menjaga diri. Tak tahunya, sekali berhasil nilaiku bisa setinggi ini. “Selama

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD