WEIRD

2056 Words

Sudah seminggu berlalu semenjak kejadian di mana aku mengatakan kebalikan dari perasaanku yang sebenarnya pada Rara. Gadis bau kencur itu terkesan menghindariku sejak itu. Ya, ini sesuai dengan rencanaku. Aku berharap dia membenciku dan Tuhan kabulkan. Padahal, saat aku berdoa Rara jadi milikku, Tuhan hanya menyimpan doa itu. Rasanya, proses pengabulan doa itu memang random, atau Tuhan hanya mengabulkan sesuatu yang dibutuhkan? Bukan yang diinginkan? Perubahan sikap Rara padaku, tidak membuatku terpuruk. Aku memang tidak baik-baik saja, tapi melihatnya membenciku, itu sudah cukup membuatku puas. Setidaknya, rasa bencinya padaku akan membuatnya tahu bahwa mencintaiku adalah keputusan yang salah. Pecundang, ya aku akui memang begitulah diriku. Bukan tidak mau berjuang, tetapi melawan oran

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD