Sosok Yang Masih Mempesona.

1093 Words

"Si-silakan duduk!" ucap Via mencoba tersenyum pada Alena, lalu permisi sebentar pergi ke bilik pemeriksaan yang terhalang tirai. Via bersandar di dinding, tangannya gemetar dan tangis berkumpul menyesakkan d**a. Itu Ryan, memang Ryan! "Apa yang harus kulakukan?" bisiknya panik sendiri. Ketenangannya selama 10 tahun ini harus runtuh hari ini, Via tak bisa mengatasinya sendiri. Maka dia pun mengirim pesan pada Karel untuk datang ke ruangannya. Sambil berusaha untuk tenang dan menunggu kedatangan Karel, Via menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan perlahan. Dia bahkan menggunakan metode bernapas untuk ibu melahirkan, dan itu cukup membantu. "Baik, di luar itu hanya pasien dan suaminya. Jangan terusik, Via!" ucapnya berbisik pelan seolah memberi mantra untuk dirinya sendiri. Sediki

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD