Pagi menjelang, Ryan terbangun dari tidurnya sambil mengerang merasakan pegal menguasai otot-otot tubuhnya.
"Astaga, gerah sekali!" keluhnya sambil membuka selimut, menampilkan d**a bidangnya yang kokoh. Tapi sedetik lalu dia terperanjat kaget menyadari adanya kepala berambut panjang tidur di atas dadanya itu.
Otaknya langsung terjaga dan mengingat lagi apa yang sudah terjadi, matanya membelalak lebar menyadari jika itu adalah Alena.
"Alena, bangun!" panggilnya pelan, jantungnya berdebar menebak-nebak apa yang sudah terjadi antara dia dan perempuan itu. Matanya bisa melihat dengan jelas punggung mulus Alena yang terpampang di hadapannya.
Alena menggumam lirih, perlahan matanya terbuka dan mengerjap silau menerima serbuan cahaya matahari dari luar jendela. Tangannya yang menyentuh peru
