Malam berlalu perlahan, berganti hari terang dan cerah. Manusia bergulat dengan masalahnya masing-masing, dan semuanya berhasil di lewati dengan baik. Begitu juga Via, dia terbangun pagi buta dan Karel sudah menyiapkan masker dan es batu untuk mengompres matanya yang sembab. "Perawatan sebelum bekerja, harusnya sejak semalam kamu melakukannya," kata Karel tersenyum. Via hanya tertawa kecil dan membiarkan Karel meletakkan sendok dingin di kedua matanya. "Papa, Mama!" Via hendak bangun namun Karel menahannya, wanita itu tertawa sambil mengulurkan tangannya meminta Kalvin untuk mendekat. "Papa ngapain? Itu yang di mata Mama apaan?" tanya Kalvin sambil menggosok matanya, dia menguap lebar dengan sisa kantuknya. Karel terkekeh seraya meraih anak itu ke pangkuannya. "Mata Mama lagi ada