"Memang anak saya. Kenapa?" tanya Tangguh dengan santai. Tangguh tetap berjalan menuju ruangannya sambil menggendong Ares. Yura sendiri menunggu Tangguh dan Ares agak jauh dari tempat Tangguh berdiri. Rasanya seperti kurang enak saja. Masih malu juga, jika akhirnya mahasiswi seperti Yura benar -benar bersanding dengan dosen yang super keren dengan banyak pesona seperti Tangguh. Saat sampai di lantai dua. Ratna sudah berdiri menunggu putranya. Wanita paruh baya itu merasa malu pada besannya saat tahu Tangguh tidak ada di rumah besar itu. "Mama? Ada apa kesini?" tanya Tangguh pada Ratna. Tangguh masih santai menggendong Ares dan Yura berjalan di belakang Tangguh. Tatapan Ratna begitu tajam pada Tangguh dan sangat sinis saat melirik sekilas ke arah Yura. Tangguh begitu paham pada perasaa