Yura duduk dikursi tunggu halte bis. Sudah beberapa bis dan angkot yang lalu lalang berhenti di halte ini. Kaki Yura tetap saja memilih diam dan tak mengejar bis itu. Apalagi berniat untuk menaikinya. Yura tetap memeluk erat tubuh mungil Ares yang sedang tertidur pulas dalam gendongannya. Satu tangannya merogoh ke dalam tas kecil lalu mengambil ponsel. Yura mengetikkan nama Nonik dikolom pencarian. Sebenarnya ragu juga ingin menekan tombol hijau yang otomatis akan langsung menyambungkan dirinya pada Nonik. "Gimana Ya Tuhan? Yura harus kemana sekarang? Kalau mencari tempat tinggal lagi. Itu sangat tidak mungkin. Mereka akan mempertanyakan semua kelengkapan administrasi Yura dan Ares. Padahal, Yura masih memakai identitas lama, sewaktu masih bersama kedua orang tuanya. Ares sendiri belum m