"Pria bajingan.." lirih Mira mengumpat Edgar. Tangan Mira perlahan turun. Pancingan Edgar tidak berefek padanya, karena pengendalian diri Mira lebih kuat. Walau sempat hampir kelepasan tadi. Hampir saja Mira mengotori tangannya. Namun sayangnya, sepasang telinga Edgar begitu tajam. Pria itu mendengar umpatan Mira padanya. Sehingga membuatnya menatap Mira dengan tatapan menantang. "Berani kamu mengumpat saya?" "Kenapa tidak? Asal Bapak tahu, yang barusan itu bukan umpatan. Melainkan kenyataan. Bapak memang b******n. Lebih b******n dari mantan kekasih saya," ungkap Mira dengan berani. Jika ia tidak sanggup menampar Edgar secara fisik. Maka biarkan ungkapannya yang menusuk ini menampar Edgar hingga relung hatinya. Kalau pria itu masih mempunyai hati. Karena Mira rasa, hatinya telah m