Sejak pagi Joana merasa sangat lelah tak ada energi. Akan tetapi tetap saja dia nekat pergi bekerja. Hari masih belum terlalu siang, sekitar jam sepuluh tapi Joana merasa tubuhnya semakin lemas saja. Ditambah keringat dingin yang membasahi tubuhnya membuat Joana harus terpaksa duduk mengistirahatkan diri. Diseka dengan punggung tangan nya keringat yang mengucur di dahi. Untung saja pengunjung tak seberapa ramai. Jadi Joana bisa sedikit bersantai. Kepala nya terasa pusing dan Joana tak mungkin memaksakan diri. "Ana... Kau sakit?" Salah seorang teman sesama waitress menghampiri Joana, menyentuh pundak wanita itu dan memperhatikan wajah Joana lekat- lekat. "Wajahmu tampak pucat?" tanya teman Joana lagi. Joana menggeleng. "Aku tidak apa-apa. Hanya pusing sedikit." "Kamu yakin hanya pusin

