95. Khawatir

1003 Words

Pembicaraan mereka harus terputus karena kedatangan Murni yang masuk ke dalam kamar dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman. "Ana... Kau harus makan sekarang. Setelah itu minum obatnya." titah Jofan pada Joana. Jofan beranjak dari duduk nya, "Murni... Tolong kau suapi Joana." pinta Jofan pada ART nya.  Membuka laci nakas dan mengambil obat beserta vitamin Joana. "Ini obatnya. Setelah makan jangan lupa diminum obatnya. Aku keluar dulu sebentar." Jofan keluar kamar menuruni anak tangga, mengeluarkan ponsel dari saku celana nya. Harusnya pagi ini ia pergi ke kantor tapi karena masalah ini terpaksa Jofan membatalkan niatnya meski ada jadwal meeting hari ini. Sambil berjalan menuju teras belakang, Jofan menelpon sekretarisnya. Memberikan kabar jika ia tak bisa datang ke kantor da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD