Mina menatap Rei menunggu responnya.
"Itu masuk akal Min," Rei menggumam. "Tapi, ada satu hal yang menggangguku..."
"Apa?" Tanya Mina.
"Anggaplah perempuan ini cemburu buta. Dia marah pada perempuan perempuan yang dekat dengan Ryu, tapi sejak kapan?" Rei menatap Mina.
"Tidak ada yang tahu keberadaan Ryuga sampai hari kedua di sini bukan?" Rei bertanya tanya.
"Apa bisa seseorang dendam dan cemburu buta hanya setelah satu dua hari mengenal?" lanjutnya.
"Mmm... Bisa saja dia sudah menyukai Ryu sejak lama, atau penggemar fanatik? Itu sebabnya dia seperti terobsesi dan membabi buta cemburu ketika tahu kalau lelaki yang menjadi tokoh sentral adalah Ryuga Guinendra," ungkap Mina lagi.
Rei tersenyum, "Kamu benar. Itu bisa saja. Tak heran kamu jadi penulis naskah. Imajinasimu men
