“Ah ….” Jenie mengepulkan uap hangat dari mulut menikmati sensasi yang baru pertama kali ia rasakan. Seluruh tubuhnya terasa seperti dipijat. Saat ini Jenie tengah berendam air hangat menikmati salah satu fasilitas hotel yakni pemandian air panas pribadi. Jenie menyandarkan punggungnya pada tepian kolam dan menengadah dengan mata terpejam. Rasanya benar-benar nyaman seakan ia ingin terus berendam. “Sampai kapan kau terus di situ?” Jenie menegakkan punggung mendengar suara Rama. Pria itu berdiri di tepi kolam dan menatap ke arahnya. Ia pun kian membenamkan tubuhnya hingga batas leher. “Sampai aku puas,” jawab Jenie. Rama mendengus kemudian membalikkan badan dan melangkah pergi meninggalkan Jenie. Sebenarnya ia juga ingin berendam guna merilekskan otot-ototnya yang kaku. Tapi, se