CHAPTER 28

1516 Words

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Grand opening cafe baru milik Raya akan dibuka pada pukul sepuluh pagi. Raya bangun lebih awal dan mempersiapkan barang-barang yang perlu ia bawa nanti, sedangkan Aksa hanya tersenyum dan terkekeh geli melihat istrinya yang sangat lucu lantaran antusias. “Nanti Mas Aksa datang ya! Sehari ini aja, luangkan waktu lebih lama di luar jam kantor,” pinta Raya namun dengan nada tegas dan terdengar tidak ingin dibantah. “Iya, sayang. Sebelum jam sepuluh aku ke sana, aku bakal lihat istriku gunting pita untuk meresmikan cafenya,” sahut Aksa kalem. “Okay. Makan yang banyak, sayang.” Raya tersenyum manis kemudian meletakkan pancake buatannya di hadapan Aksa. Kedua sudut bibir Aksa melengkung ke atas, hatinya terasa berdesir saat Raya memanggilnya sayang. “

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD