Bayu membersihkan kedua tangannya. Dia mencuci tangannya di sungai. Pakubumi di belakangnya bahkan menyemplungkan diri ke dalam sungai. Tidak ke tengah, hanya di pinggir sungai. Sungai itu sangat besar, bahkan bisa memuat kapal besar. Kapal-kapal yang digunakan menyebrang bermuatan kendaraan besar. Hanya ada satu sungai besar di Kota Sabin. Sungai paling besar, dan paling menyeramkan. Sungai Musima. "Kau habis menelpon Arunika, kenapa wajahmu malah terlihat ingin membelah gunung?" tanya Pakubumi membasuh seluruh badannya. "Tidak ada, besok kita berangkat setelah membereskan serangga di sini, berapa jam sampai sana?" tanya Bayu. "Aku belum pernah bergerak sejauh itu. Apalagi wilayah Candra adalah wilayah keramat," kata Pakubumi. "Keramat ya," gumam Bayu. Keluarga Candra bisa dib